Berhenti Bersedih
Kalangan Sendiri

Berhenti Bersedih

Admin Spiritual Official Writer
      16931
Mazmur 119:77
Biarlah rahmat-Mu sampai kepadaku, supaya aku hidup, sebab Taurat-Mu adalah kegemaranku.

Apakah Anda merasa sedih? Apakah Anda sedang bergumul dengan salah satu hal terburuk dalam hidup? Anda tidak sendirian. Alangkah menakjubkannya jika kita dapat menghafal kata-kata rohani tertentu yang dapat membuat semua masalah kita lenyap, tetapi itu tidak akan terjadi. Hidup tidaklah terdiri dari senyuman dan hati yang gembira saja -- bahkan bagi umat Allah.

Tetapi dari pengalaman-pengalaman kelamlah timbul harapan akan pertolongan. Keputusasaan pemazmur, yang tercatat dalam Mazmur 119, menuntun pada janji akan kelegaan dan belas kasihan. Dari masalah timbul pengertian dan kekuatan baru. Pemazmur dengan bebas mengungkapkan perasaan dan keyakinannya bahwa Allah akan menjaganya.

"Jiwaku melekat kepada debu" (ayat 25). Kemudian ia mengajukan permohonan kepada Allah: "Hidupkanlah aku sesuai dengan firman-Mu."

"Jiwaku menangis karena duka hati" (ayat 28). Lalu ia berharap dalam pemeliharaan Allah: "Teguhkanlah aku sesuai dengan firman-Mu."

"Aku akan mengikuti petunjuk perintah-perintah-Mu" (ayat 32). Sekalipun di masa pencobaan berat, sang pemazmur berketetapan untuk mematuhi Allah.

Ya, ungkapkanlah keputusasaan Anda kepada Tuhan -- tetapi jangan hanya berhenti di situ. Mintalah belas kasihan dan kekuatan-Nya. Tetaplah taat kepada-Nya. Berpeganglah pada janji-janji-Nya dalam Kitab Suci. Dia akan tetap menemani Anda melewati pencobaan apa pun.

JIKA KITA MEMILIKI PENGHARAPAN KITA DAPAT TERUS MELANGKAH

Ikuti Kami